Taman Kota Banjar Tercemar Rembesan Air Limbah, Diduga Kuat Berasal Dari Mi Gacoan

Banjar, Matainvestigasi.com – Salah satu rumah makan terkenal Mie Gacoan diduga telah mencemari Taman Lapang Bakti di Kota Banjar Jawa Barat pada, Selasa 21/05/24, Rabu (23/05).

Mie Gacoan yang baru grand opening itu, mengalami kebocoran tempat pembuangan limbah hasil pengelolaan yang berada bersebelahan dengan taman Lapang Bakti Kota Banjar.

Rumah Makan yang terkenal dengan hidangan Mie Pedas No.1 itu, diduga telah lalai memeriksa tempat pengelolaan limbah yang berada di belakang restoran.

Air limbah yang diduga dari bagian belakang rumah makan Mie Gacoan terlihat merembes sampai mengalir ke area Taman Kota.

Salah seorang warga yang bernama Erik mengaku, air limbah tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap dan sangat menganggu warga yang sedang berada di taman kota.

“Sebelumnya tidak pernah ada genangan air di pintu masuk Taman Kota Lapang Bhakti dekat lampu merah. Namun, genangan air yang terus mengalir ini baru kali ini,’’ ujar Riki.

Menangkapi teman ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kota Banjar, Eri Kusmara Wardana mengatakan, DLH sudah melakukan pengecekan tempat instalasi pengelolaan limbah Mie Gacoan itu.

Selain dari DLH, tim dari dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas PUTR juga ikut serta. Namun Sejauh ini belum ada keterangan resmi yang diberikan dari DLH.

Hanya saja bocornya limbah itu sagat meresahkan dan mengangu kesehatan warga ketika berada di taman kota.

Sementara itu, menanggapi masalah ini Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar dari partai Golongan Karya, Ir. H. Sudarsono menyayangkan bocornya air limbah rumah makan mie gacoan.

Seharusnya, pihak rumah makan itu mempersiapkan segalanya jika ingin membuka usaha. Bahkan, jika restoran belum siap beroperasi, sebaiknya tidak dipaksakan.

Sudarsono menyarankan kepada Pemkot Banjar agar ditindak dengan tegas dengan dilakukan peutupan sementara atas kelalaian yang terjadi terhadap rumah makan itu.

“Jika belum siap secara operasional dan tidak dapat mengatasi masalah saluran pembuangan limbah, sebaiknya restoran ditutup sementara hingga semuanya siap, cetus, Sudarsono. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *