BANDUNG, Matainvestigasi.com – Pabrik Kerupuk Sumber Sari tertangkap camera diduga kerap membuang limbah ke parit tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Terlihat dengan jelas air limbah yang keluar berwarna kecoklatan sisa produksi menghiasi parit, yang berlokasi di Jalan Gedebage Selatan, Jum’at (07/06).
Awak media dipersilakan memasuki ruang produksi, disertai security pabrik. Terlihat pabrik kerupuk tersebut tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Ketika dilakukan pengecekan kadar PH air di lokasi pabrik, terlihat hasil pH menunjukkan angka 10.
Ketika diwawancara Sopian Safaat, seorang petugas keamanan pabrik, membenarkan bahwa pabrik tersebut tidak memiliki IPAL. “Selama ini kami beroperasi dengan baik. Kami hanya memproduksi makanan, bukan pabrik tekstil,” katanya.
“Selama ini, pabrik kami belum pernah didatangi Satgas Citarum Harum, hanya Babinsa dan Koramil Pak Nandang yang pernah datang ke pabrik,” kata Sopian.
Sementara itu, Badan Operasi (BaOps) Satgas Citarum Harum Sektor 22, Serka Bayu, saat dihubungi awak media melalui jaringan WhatsApp, mengatakan, “Kami terima laporannya dan akan memerintahkan anggota kami untuk melakukan pengecekan”.
Permasalahan limbah, lanjut Bayu, merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga. “Silakan laporkan juga. Citarum kan bentukan, DLH duluan ada”.
“Terkait penindakan, Satgas Citarum Harum sifatnya hanya pembinaan. Kalau bandel, kami tutup saluran limbahnya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Itu pun ada tahap-tahapnya di kami,” katanya.
Bayu menambahkan, “Kami akan memerintahkan perbaikan atau pembuatan IPAL. Kalau tidak ada progres, kami akan menerbitkan SP1, lanjut SP2, dan SP3. Baru kami tutup lubang saluran limbahnya bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH)”.
“Ada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), biar kami bina dulu saja. Lagian, penegakan hukum bukan tugas Satgas Citarum Harum, melainkan tugas Polda Jabar,” katanya.
“Untuk peliputan di wilayah Sektor 22 Satgas Citarum Harum, kami memiliki media sendiri,” pungkas Bayu.
Selain Pabrik Kerupuk Sumber Sari, kami pantau PT Dua Inti Kulinari yang memproduksi sosis merek Bosthon dan baso Bosthon, diduga membuang limbah ke parit tanpa diolah, tampak lemak dan endapan di selokan.
Saat berusaha dikonfirmasi oleh awak media melalui security, penanggung jawab PT Dua Inti Kulinari enggan ditemui. Diduga menghindari awak media atau akan melakukan koordinasi terlebih dahulu oleh pihak tertentu, dan kembali mereka juga tidak ada pengawasan dan pembinaan terkait citarum harum.
Terbukti jelas Program Citarum Harum Makin Kabur dari Visi dan Misi Pentahelix semakin tak terukur cendrung saling mengandalkan satu sama lain, hanya gesit bila anggaran turun. (Red)