Akibat Kena Hacker, Selama 6 Hari Tumbang, Alasan PDN Belum Normal

Jakarta, Matainvestigasi.com – Sudah memasuki enam hari sejak Pusat Data Nasional (PDN) Sementara diserang ransomware BrainChiper. Tapi hingga sekarang, situasi belum kembali normal, Kamis (27/06).

Ditanya soal lamanya pemulihan, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria mengatakan proses pemindahan data atau migrasi perlu waktu. Karena perlu memastikan tempat penyimpanan yang baru itu juga bersih.

“Namanya ransomware itu tadi kan dialog sesuai yang saya katakan ini ada proses untuk migrasi. Untuk migrasi itu, kita harus pastikan di tempat mendarat yang baru itu jg clean,” jelas Nezar ditemui di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

“Nah, ini enggak main-main karena nanti kalau itu semua data dipindahkan lalu itu rumah yang baru juga ternyata ada file-file yang di hacked. Ikut ke sana kan kita jadi mengulang lagi,” imbuh dia.

Perlu kehati-hatian dalam migrasi tersebut. Dia juga menambahkan terpenting layanan publik prioritas juga bisa berjalan baik.

PDNS yang mengalami gangguan adalah salah satu pusat data yang disiapkan untuk menunggu PDN siap dioperasikan. Lokasi yang diserang berada di Surabaya dengan 282 Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah berada di sana.

Dari hasil investigasi, baru 44 pihak yang bisa langsung pulih sebab semuanya memiliki backup data. Sisanya masih menunggu proses monitoring.

“238 masih dalam monitoring dan insya allah sebagian besar tidak terlalu terdampak kita berharap pemulihannya bisa lebih cepat dan melakukan migrasi data pemulihannya karena ransomware itu dia encrypt data,” ungkap dia.

Serangan pada PDNS diketahui pada hari Kamis (20/6/2024). Saat itu semua layanan imigrasi terganggu, termasuk pengajuan paspor dan layanan di bandara.

“Hingga hari ini, terdapat 3 layanan yang sudah berangsur pulih yaitu layanan keimigrasian, layanan perizinan event Kemenkomarves dan layanan LKPP,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan dalam keterangan resminya. (Red)