Infrastruktur Dua Desa Girimukti Pangauban Dianggap Kurang Layak, Jika Hujan Seperti Kolam Lele

Kab Bandung Barat, Matainvestigasi.com – Jembatan Apung Suropati masih menjadi idola warga atau masyarakat untuk penyebrangan lintas penghubung diatas air bendungan saguling yang ada Desa Pangauban dan Girimukti, Sab’tu (29/06).

Aktifitas warga Kampung Mariuk Desa Girimukti Saguling sangat mengandalkan jembatan apung tersebut, begitupun sebaliknya dari Desa Pangauban Batujajar. Dengan demikian jembatan tersebut harus tetap ada, meskipun kadang cuaca hujan angin cukup menantang.

OT sosok warga kampung mariuk girimukti yang juga sehari-harinya suka di kolam atau tambak berharap jembatan apung ini terus ada dan terbentang sebelum ada ganti yang layak dari pemerintah daerah atau pusat.

“Yah jelas ini sangat penting, karena buat lintas warga dan semuanya menyebrang, jika pagi pasti ramai anak sekolah dan karyawan yang melintas lewat sini, bayangkan bila tidak ada ini, muternya cukup jauh dan bisa juga telat sampai, “ungkapnya.

Sangat disayangkan juga, infrastruktur yang hancur ikut menghiasi dua desa ini, bahkan bila hujan tiba jalan ini tak ubahnya seperti kolam lele beralas tanah karena jalannya hancur.

Untuk jalan kampung mariuk memang hancur parah, yah lumayan panjang, mungkin belum ada kesempatan atau dananya untuk di bangun, namun kesananya sudah lumayan bagus, “ucap OT.

Harapan saya kedepannya jalan desa ini bisa mulus, biar enak jika dilalui kendaran roda dua ataupun sepedah, karena jika musim hujan yah jalan licin, wajar saja karena genangan air dan tanah merah yang kadang jadi lumpur terbawa arus air hujan, “pungkasnya. (Red)