Diduga Upaya Teror dan Intervensi Untuk Jatuhkan Mental Wartawan Yang Kawal Aspirasi Warga

Bandung, Matainvestigasi.com – Saat mengawal aspirasi masyarakat terkait lahan warga yang terisolir dan kesulitan tidak bisa bercocok tanam akibat dampak pembangunan PT Tesco Indomaritim yang menutup saluran irigasi warga, Sabtu (20/07).

Diduga ada pihak lain yang berupaya intervensi terhadap salah seorang crew wartawan. Handphone Asep dari media online Penajournalis tiba-tiba berdering no tak dikenal tanpa nama.

Yang bersangkutan mengaku dari Sukra tanpa memperkenalkan diri dan menyebutkan kepentingannya apa, bahkan ketika ditanyakan mendapatkan no dari siapa tidak menjawab, mengajak bertemu.

Lanjut dengan komunikasi chattingan mengajak bertemu di hari besok di Sukra, dan juga menyebutkan bahwa dirinya akan ke Dewan Pers Semarang tapi ingin bertemu terlebih dahulu secara baik-baik.

Sementara Asep mengatakan ” Hal hal ini sering terjadi pada saat saya mencoba mengawal aspirasi masyarakat, dan sudah biasa, akan tetapi kok bisa ya tanpa adat ketimuran atau etika tidak memperkenalkan diri nya langsung to the point ?”.

“Tiba-tiba muncul no orang tidak dikenal dan mengajak bertemu dengan alasan yang tidak jelas, pada saat kami mengawal aspirasi masyarakat desa Tegal Taman Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu “.

Bagi yang merasa ingin mengklarifikasi dan memberikan hak Jawab, silahkan kami tunggu di Redaksi kami yang tertera di Box Redaksi, ataupun menghubungi media online dan Cetak lainnya yang juga membantu mengawal aspirasi masyarakat Desa Tegal Taman Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu melalui publikasi pemberitaan di media masing-masing “.

Yang menjadi pertanyaan Asep no yang dihubungi oleh OTK tersebut no WhatsApp Business miliknya, yang mana pada saat digunakan juga untuk menghubungi pihak-pihak dari yang sedang juga mengawal perihal dampak lahan terisolir PT Tesco Indomaritim.

Mungkin upaya teror masih ada untuk kalangan insan pers saat melakukan tugas dalam mengawal aspirasi masyarakat. Hal ini cukup miris, apalagi teror tersebut diduga dilakukan oleh oknum APH. (Red)