Bandung, Matainvestigasi.com – Sempat memanas akibat perseteruan anggota dewan DPRD Cimahi Fraksi Gerindra Bambang Purnomo dengan Agus Solihin Ketua DPC PPP Cimahi akibat tudingan yang dianggap fitnah dan isunya berujung saling lapor antara kedua belah pihak, Minggu (26/01).
Bambang Purnomo saat di konfirmasi melalui whatsapp menjawab singkat “maaf pak saya tidak pernah mengatakan ada minuman keras pak,,, sambil berikan tanda jempol.
Agus solihin juga menjelaskan lewat pesan whatsapp, “Yg fitnahnya sudah datang kerumah, Ya nggak lah, makanya saya buat laporan ke reskrim terkait fitnah dan pencemaran nama baik. Iya, supaya jelas mana yg benar dan mana yg salah.
“Barusan minta maaf ke rumah atas kesalahan memfitnah saya, tapi saya sarankan ikuti saja proses hukum. Karena berita sudah menyebar kemana². Kalau tadi lihat tidak akan, karena dia sudah mengakui kesalahannya.
Ya karena tidak minum minuman keras, dan saya tidak pernah. Minuman suplemen Kratingdaeng, kalau lelah biasa minum itu. Dan rekan² saya pun tau.
Masalah fitnah, motifnya tadi tanya juga tidak jelas. Tapi saya tidak bisa tau terkait isi hati manusia. Gelas lokian juga sudah ada di ruang ajudan pimpinan dprd, biasa untuk menyajikan kopi yg pake mesin, dan disitu ada mesin kopi.
Tidak bisa membuktikan, justru semua saksi 5 orang yg disitu memberikan kesaksian yg sebenarnya terjadi. Tidak ada minuman keras, dan mereka menyaksikan proses dari awal saya suruh OB untuk membeli roko dan kratingdaeng sampai menuangkannya ke sloki bekas kopi yg saya minum, sampai saya minum suplemen tersebut.
Ya semua rekan² mendukung saya termasuk ketua dpw mensupport, mereka tidak percaya atas fitnah tsb, karena saya bukan seorang yg suka minuman keras. Menurut keyakinan agama yg saya anut haram hukumnya. Terkait tudingan saya meras itu tidak ada.
Agus menjelaskan, insiden ini bermula pada 11 Januari 2025, saat dirinya meninjau persiapan panitia Hari Lahir (Harlah) PPP dan syukuran kemenangan pasangan Ngatiyana-Adhitia. Saat itu, Agus beristirahat di ruangan ajudan pimpinan DPRD Cimahi.
“Saya istirahat sambil minum kratingdaeng karena biasa minum itu kalau kelelahan. Saksi-saksinya ada, seperti dari kalangan ASN, Figo, Rully, dan THL Anwar Musadad,” kata Agus saat ditemui di Kantor DPC PPP Cimahi, Jalan Karyabakti, Cigugur Tengah, Jumat 24/01/25 dikutip dari Jabar Ekspres.
Agus mengungkapkan, ketika sedang meminum kratingdaeng dari gelas, Bambang masuk ke ruangan tersebut. Agus bercanda dengan Bambang, namun tiba-tiba dirinya dituduh sedang meminum minuman keras.
Saya sudah bilang itu bohong, yang saya minum itu kratingdaeng. Tapi di dunia politik, tidak ada kawan atau lawan abadi, yang abadi itu kepentingan,” tegas Agus.
Beberapa hari kemudian, Agus yang bertemu di kediaman Wakil Wali Kota Cimahi terpilih, Adithia Yudhistira, menerima telepon dari Bambang yang mengatakan Agus mabuk-mabukan di ruangan sekretariat DPRD dikutip dari Jabar Ekspres.
Agus mengaku mendengar langsung percakapan telepon tersebut melalui loudspeaker.
“Pak Adithia siap menjadi saksi atas tuduhan yang disampaikan Bambang ke dirinya. Banyak saksi lain yang juga siap memberikan keterangan,” tambah Agus.
Agus merasa Bambang tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Ia pun mengancam akan melaporkan Bambang ke pihak kepolisian jika tidak ada klarifikasi dalam 2×24 jam.
Di sisi lain, Bambang Purnomo membantah tuduhan Agus. Ia mengaku hanya bercanda saat Agus menawarkan minuman di gelas kecil seperti sloki.
“Saya masuk ruangan, dia menawarkan minuman untuk menghangatkan badan, tapi saya tolak sampai tiga kali. Saya cuma bercanda bilang, ‘Ustad kok minum seperti itu’,” kata Bambang.
Bambang juga menuduh Agus melakukan pemerasan dengan meminta uang Rp5 juta darinya. Ia mengklaim sudah melaporkan kasus ini ke Polda meski belum menandatangani laporan.
“Kalau dia serius melaporkan saya, saya juga siap melaporkan balik atas tuduhan pemerasan. Saksi kejadian ini banyak, ada lima orang di tempat itu,” ujarnya.
Terkait isu bahwa Fraksi Gerindra tidak ingin berada satu fraksi dengan PPP, Bambang menyebut hal itu terjadi karena sikap Agus yang dinilai merugikan.
“Saya sudah banyak membantu dia, tapi sikapnya seperti itu. Dia tidak tahu terima kasih,” tegas Bambang. (Red)