Pabrik Roti Coy PT Good Spice Food Belum Mampu Menunjukan Izin Operasinya, Dengan Alasan Masih Proses Konsultan, Diduga Jadi Sarang WNA

Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Pihak PT Good Spice Food pabrik roti yang berlokasi di Kawasan Industri De Prima Terra Tegalluar Bojongsoang Blok F2  No9 masih menjadi sorotan dalam operasinya, karena diduga banyak tenaga asing (WNA). Sempat membual janji beri penjelasan malah banyak alasan kesana kemari seperti dongeng unyil, Jum’at (14/02)

Menurut pihak pabrik pemilik keluar negri, penerjemah ada kegiatan lain sibuk dan konsultan nanti jika ada waktu senggang yang sebelumnya pabrik berjanji yang berkompeten hadir untuk berikan penjelasan detail.

Baca juga;

Nunung admin pabrik mengatakan, yaa pak kebetulan pemilik ke luar negri pa wandi sedang sibuk diluar ada urusan, konsultan yang urus izin minta waktu nanti jika tidak sibuk akan kasih kabar kapannya untuk ketemu, “ucapnya.

Baca juga;

General afair Hani menambahkan, “pak sebetulnya ukl upl ada tapi sudah expired lama harus di refresh, sebab itu dulu pabrik ciki karena gak jalan lama, “jelasnya.

Hadir juga pihak kawasan deprima terra dari chief security dan anggotanya, bahkan ada juga Hartopo selaku babinsa tegalluar bojongsoang yang menyaksikan. Namun dalam ucapannya seperti satu suara dengan pabrik roti.

Chief security mengatakan, yah kalau bisa atur ulang saja janjiannya dan tunggu pihak yang berkompeten untuk menjelaskan, Hartopo babinsa juga berucap, yah tunggu saja nanti biar mereka siapkan dokumen perizinan biar clear.

Permasalahan pencemaran lingkungan tak boleh dianggap enteng, meski tampak sepele. Namun faktanya masih aa pihak industri yang tidak perduli lingkungan yang dampaknya akan merugikan warga atau masyarakat luas. Prakteknya banyak yang tutup mata, terkesan membiarkan begitu saja.

Limbah yang tidak diolah dengan baik oleh pabrik akan akan merugikan orang banyak, sementara keuntungan mereka hanya milik pribadi. Diduga juga ada pelanggaran terkait tenaga kerja, dari jam kerja penggajian dan jaminan kesehatan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *