Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Kejanggalan kembali ditemukan saat PT Sunlight Foods bolu coy kawasan industri de prima terra melakukan penyedotan limbah cairnya didepan kantor. Tampak mobil tanki sedot WC sedang beroperasi sedot limbah cair pabrik bolu coy setelah aksi pencemaran lingkungannya tersorot, Jum’at (14/02).
Tertangkap langsung camera bahwa satu unit mobil tanki sedot WC menyedot limbah cair berwana kuning berbau dan mengandung slude dipindahkan ke mobil tanki sedot WC dari bak penampung yang diduga juga bukan peruntukannya saat gudang kawasan itu awal dibangun.
Baca juga;
Pihak pabrik bolu coy menjelaskan, Ya betul ini kita sedot lewat jasa sedot WC, karena bak kita kalau penuh biasa sedot dengan itu, dan saya tidak tau juga dibuang kemana, soalnya lumpur kita juga sudah penuh ini sudah 3 bulan kita sedot, “jelas desi.
Pihak pabrik juga tidak bisa berkelit saat dokumen perizinannya banyak yang expire dan izin lainnya masih dalam proses. Tampak juga karyawan asing WNA yang tak bisa menguasai bahasa indonesia dan bahasa inggris.
Baca juga;
Desi menambahkan, “kita tidak tau untuk hal yang lain, namun yang saya tau ini izin ada, dan dirinya kaget jika hasil labnya pun sudah kadaluarsa, ini harus di perbaharui yah, “ucapnya.
Saat meminta informasi lanjutan pabrik roti coy terjadi lempar sana sini, bahkan tampak jelas tiba-tiba datang satu unit mobil patroli polisi tampak salahsatu anggota menenteng senjata laras panjang. Hadir juga bhabinkamtibmas dan babinsa desa tegalluar bojongsoang.
Saat ditanya chief security mengatakan, “oh itu rekan kita pak kan kita keamanan kebetulan pembina kita dari polda jabar, aman kok, sedang patroli kawasan industri de prima terra, “ungkapnya.
Menurut mantan pengembang, bahwa gudang yang dibangun tidak untuk dibuat bak ipal, dan itu memang dipadatkan bahkan tidak untuk bak penampung apapun, apalagi untuk nampung limbah cair, itu kan harus ada prosedurnya, “tegasnya.
Hasil PH menunjukan bahwa limbah cairnya itu 12 cukup tinggi. Jika dibuang sembarangan tanpa di olah maka akan menjadi dampak lingkungan yang cukup serius. Harusnya pihak pabrik pakai transporter bukan jasa sedot WC.
Masalah lingkungan cukup kompleks, namun terkesan banyak yang tutup mata. Apalagi yang melakukan oknum industri, ada kesan berbeda meski melanggar namun wajib dilindungi dari tuduhan apapun.
Bahkan nampak jelas ada persoalan, namun bukan menyelesaikan dengan baik agar lingkungan aman, malah terkesan abai. Mirisnya, meski kumpul APH baik polisi dan babinsa tidak membahas masalah persoalan lingkunganya.
Gambaran hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Sejak kapan dalam kawasan industri de prima terra ada unit patroli polda jabar yang berkeliling.? Ada dugaan sepertinya sengaja di undang. Namun belum jelas misi apa yang sebenarnya diemban oleh para anggota polisi tersebut. Sampai berita ini ditayangkan. (Red)