Kota Bandung, Matainvestigasi.com – Diduga Kantor ATR/BPN banyak masalah terkait pelayanan publik dan lain-lain sehingga sampai dijaga seorang anggota Polisi Militer Skogar yang bertugas langsung di tempat pelayanan publik tempat pendaftaran pertanahan, Rabu (12/03).
Saat disambangi langsung untuk di konfirmasi kantor pertanahan atr/bpn kota bandung tampak sibuk melayani keluhan dan pendaftaran seputar pertanahan. Tak sedikit orang juga yang masuk langsung dengan pelayanan security, dan kebanyakan antri dalam menunggu tanggapan keluhan.
Diduga tamu yang masuk langsung ke ruangan ada hubungan kenal langsung atau bisa saja relasi, sehingga tampak jelas diskriminasi dalam hal melayani pelayan publik. Saat diminta untuk ketemu pejabat atau humas dari atr/bpn, pihak bpn khususnya berkelit dengan mengucapkan harus ada janji dulu.
Security mengatakan, “saat ini kan sudah ada dari kepolisian dan TNI, jadi bisa langsung menyampaikan ke mereka, “ucapnya.
Namun sangat disayangkan, saat anggota TNI AL Serma Yudha dari Polisi Militer yang bertugas di ATR/BPN langsung mengungkapkan hal yang sama, harus ada janji mau ketemu siapa dan ada masalah apa, kalau tidak ada janji gak bisa, atau tunggu dulu di ruang lobi depan, nanti coba saya sampaikan, “ucapnya.
Diduga pejabat ATR/BPN kota bandung banyak masalah dalam hal pelayanan publik sampai-sampai harus meminta bantuan Polisi Militer untuk sekedar menjaga kantornya membuat masyarakat bertanya-tanya, ada apa dengan kantor pertanahan kota bandung, sehingga menurunkan Polisi Militer untuk sekedar menjaga kantor.
Diketahui, dari keterangan yang berhasil di himpun, bahwa kantor pertanahan kota bandung saat ini di jaga polisi dan PM hampir 1 pekan. Masih belum jelas apa alasan kantor pertanahan tersebut harus melibatkan polisi dan tentara untuk menjaga kantornya, lalu apa tugas mereka sebenarnya, berapa biaya yang keluar untuk menurunkan mereka?.
Diduga juga ada upaya mengerdilkan atau menakuti siapapun yang berupaya mendekati pejabat ATR/BPN yang mencoba mendekatinya, meski hanya sekedar konfirmasi dalam pelayanan publik yang semestinya harus transparan, atau takut jika boroknya terbongkar ke publik.
Akhirnya pihak Atr/Bpn kota bandung mau buka suara saat awak media untuk meminta kedua kalinya sebagai bahan konfirmasi Rabu, 12/03/25. Hadir pihak Atr/Bpn dari Kanwil Heru, dari kota bandung Wiganjar dan Bambang juga beberapa staf lainnya.
Heru memberikan keterangan terkait isu miring di kantor pertanahan kota bandung. Dirinya menyampaikan, bahwa pelayanan saat ini sudah ada perubahan yang signifikan, bisa di liat langsung, dan pelayanan publik pasti kita maksimalkan diantaranya di loket pendaftaran, “ucap Heru.
“Mengenai yang daftar jam 4 subuh itu inisiatif mereka atau pribadinya, sementara di kantor bpn tetap buka jam 8 pagi, karena memang operasional kerja seperti itu, dan mesin pendaftaran no antrian juga baru on pagi jam 8, jadi isu itu bohong jika ada pendaftaran sejak pukul 4 pagi, “ungkapnya.
Wiganjar juga menjelaskan, “yah pada dasarnya itu semua demi kelancaran operasional dalam pelayanan di bpn, dan mengenai penjagaan extra kami meminta sesuai dengan prosedural karena memang bagian dari object vital, namun tidak selamanya ada dari militer untuk menjaga di sini, yah untuk sementara sambil menunggu situasi aman dan kondusif.
“Banyak perubahan, artinya kita harus mengatur dalam antrian loket agar teratur, dan antrian itu dari jam 8 jam kerja, meski ada antrian jam 4 subuh itu di luar kendali kita.
Wiganjar menambahkan, hadirnya TNI di kantor bpn juga bagian dari edukasi untuk security agar bisa lebih mengerti bagaimana tugas mengamankan. Dan memang bisa minta bantuan tugas dari militer sesuai kebutuhan hanya untuk tindakan perfentip, baramg kali ada sesuatu, bila sudah kondusif yah sudah, ” katanya.
Heru menambahkan, ” bisa di cek juga di beberapa bpn ada juga yang pakai, tapi memang tugas pokoknya tidak seperti itu. Dan ini hanya tindakan perfentip saja sampai situasi kondusif.
“Saya juga agak risih terkait pemberitaan miring tentang BPN, gak enak juga kok kantor kami dianggap tidak baik. Sebenarnya tidak seperti itu, mari kita sama-sama objektif karena kami tidak menyarankan antri jam 4 pagi, dan tugas dari tentara militer saat ini hanya sementara, “tegas heru.
Wiganjar, kita meminta tim dari tni ini dalam rangka penertiban, karena ada sesuatu yang harus di bereskan tentang keamanan dalam hal ketertiban karena ada dugaan ada pihak-pihak yang akan mengganggu bpn, dan sifatnya memang sementara saja dari kawan-kawan TNI ini. (Red)