Bandung, Matainvestigasi.com – Jemaah umrah yang diduga menjadi korban penelantaran kembali mendatangi Polres Jember pada Jumat (03/11)
Puluhan jemaah itu melaporkan PT Berkah Zamzam Wisata, agen travel umrah diduga telah menelantarkan mereka di Madinah, Arab Saudi.
Para jemaah mengungkapkan mereka terpaksa mengeluarkan ratusan juta rupiah secara mandiri untuk membiayai kepulangan mereka ke Tanah Air.
Dengan raut kekecewaan, mereka menunjukkan berkas-berkas yang menjadi bukti kerugian, termasuk bukti transfer dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah.
“Ini bukti transfer dari 24 orang, jika saya tidak salah, totalnya mencapai Rp 268 juta. Uang yang seharusnya digunakan untuk biaya umrah sebesar Rp 36 juta dan ini juga termasuk uang gotong royong dari jemaah,” kata salah satu jemaah asal Jember, Syaiful Bahri.
Selain memenuhi panggilan penyidik terkait laporan sebelumnya, 40 orang jemaah umrah ini juga membuat laporan baru terkait dugaan penelantaran yang diduga dilakukan oleh PT Berkah Zamzam Wisata selaku agen travel yang telah mengatur perjalanan mereka.
“Kami berharap agar uang kami dikembalikan, kami tidak peduli kepada siapa, terutama kepada Haji Erny, yang kami tuntut. Kami berharap dia tidak berfoya-foya dengan barang-barang mewahnya,” tambah Syaiful Bahri dengan nada kesal.
Total keseluruhan jemaah umrah yang diberangkatkan oleh agen travel ini berjumlah 101 orang, masing-masing dari Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Situbondo.
Kepala Bagian Operasional Satreskrim Polres Jember Iptu Dwi Sugiyanto mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang mengambil keterangan dari sejumlah pelapor.
“Kami telah memanggil enam orang pelapor pertama dan saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap jemaah umrah yang terlantar,” jelasnya.
Dwi menjelaskan, para jemaah umrah tiba secara bertahap di Tanah Air, sehingga pemeriksaan dilakukan secara bertahap juga.
“Kemarin, ada enam orang pelapor, dan sekarang ada 40 orang yang datang dengan kasus yang sama, yakni terlantar oleh agen travel umrah zam-zam,” lanjutnya.
Dwi menegaskan bahwa fokus saat ini adalah pemeriksaan terhadap para korban, sementara pemeriksaan terhadap pihak agen travel yang dilaporkan akan dilakukan kemudian.
“Saat ini, kita masih fokus pada para korban, pemanggilan terhadap pemilik agen travel pasti akan dilakukan, namun untuk saat ini kami lebih memprioritaskan para korban,” tutupnya.
Sebelumnya, ratusan jemaah umrah asal Jember mengalami penahanan selama berjam-jam di dalam bus di Madinah, Arab Saudi, dan video insiden tersebut menjadi viral di berbagai media sosial.
Dalam video tersebut, para jamaah terlihat kesal dan terlibat dalam perselisihan dengan pemandu wisata. Mereka juga mengaku ditelantarkan tanpa jelas tujuan perjalanan dan bahkan tanpa makanan dari siang hingga malam. (Red)