DPRD Jabar Dorong Pemerintah Optimalkan Investasi, Soroti Capaian yang Belum Maksimal

BANDUNG, MATAINVESTIGASI.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyoroti capaian investasi daerah yang mencapai Rp77,1 triliun pada triwulan III tahun 2025. DPRD menilai, angka tersebut belum sepenuhnya mencerminkan potensi besar Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan daya tarik investasi tertinggi di Indonesia.

Anggota Komisi I DPRD Jabar dari Fraksi Golkar, Edi Askari, menyampaikan bahwa capaian itu belum sejalan dengan target yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Kalau melihat target RPJMD, capaian saat ini memang belum optimal,” ujar Edi, Senin (20/10/2025).

Berdasarkan RPJMD, sektor investasi di Jawa Barat ditargetkan meningkat dari Rp187,26 triliun pada 2023 menjadi Rp373,17 triliun pada 2029, dengan total akumulasi mencapai Rp1.741 triliun selama lima tahun.

Melalui fungsi pengawasan dan dorongan kebijakan, DPRD Jabar menekankan pentingnya akselerasi investasi, terutama di kawasan strategis seperti Rebana Metropolitan, Subang, Cirebon, dan Majalengka.

“Kami di DPRD akan terus mendorong agar Pemprov memperkuat promosi investasi dan memastikan percepatan realisasi, khususnya di wilayah yang punya potensi besar,” kata Edi.

Menurut DPRD, pembangunan infrastruktur seperti Tol Patimban yang menghubungkan kawasan industri di Subang dengan Tol Cipali menjadi faktor penting dalam membuka akses investasi baru.

“Konektivitas antarwilayah menjadi faktor kunci. Rebana, Patimban, Karawang, dan Bekasi harus disinergikan agar investasi mengalir lebih cepat,” ujarnya.

DPRD Jabar juga memberikan apresiasi terhadap langkah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui kebijakan kemudahan perizinan dan promosi investasi yang lebih terbuka. Namun, DPRD menilai masih ada tantangan lapangan yang harus segera diatasi.

“Masih ada kendala seperti keamanan dan kenyamanan berusaha yang perlu perhatian serius. Termasuk persoalan-persoalan sosial di sekitar kawasan industri,” jelasnya.

Melalui peran legislasi dan pengawasan, DPRD berkomitmen untuk terus mengawal agar investasi di Jawa Barat tidak hanya tumbuh secara angka, tetapi juga memberikan dampak sosial-ekonomi langsung kepada masyarakat.

“Investasi harus memberi efek ganda bagi warga sekitar. Selain membuka lapangan kerja, juga memunculkan potensi ekonomi baru yang bisa dikembangkan oleh masyarakat lokal,” ucap Edi.

DPRD Jabar juga mendorong pemerintah daerah memperkuat insentif investasi, seperti tax holiday dan kemudahan perizinan, agar Jawa Barat semakin kompetitif di tingkat nasional dan global.

“Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan kebijakan pro-investor, kami yakin target RPJMD bisa tercapai. DPRD akan terus mengawal prosesnya,” tegasnya.