Kab Bandung, Matainvestigasi.com – Sulitnya beli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dikeluhkan banyak orang. Setiap SPBU saat ini sudah memberlakukan pembelian BBM subsidi jenis pertalite dengan wajib memakai barcode Mypertamina setiap mengisi bbm di spbu, Senin (09/09).
Sementara, bagi yang belum memiliki barcode Mypertamina wajib membuatnya dengan mendownload aplikasi masing-masing phonsel. Bahkan bisa di bantu pihak SPBU, jika diminta. Namun ada ketidak pastian dari aplikasi tersebut, jika sudah mendowload dan wajib mendaftarkannya dengan cara mengisi biodata diri dan kendaraan.
Ketidakpastian itu ada karena setelah daftar Mypertamina, tinggal tunggu verifikasi selama 2 pekan, bahkan lebih lama lagi menunggunya. Hal inilah yang dikeluhkan banyak orang, bahwa aplikasi Mypertamina tidak efisien cendrung menyusahkan, khususnya bagi supir angkot yang notabenenya tidak memegang ponsel.
Dede supir angkot mengatakan, “susah jaman sekarang mah, beli bensin buat usaha narik angkot saja susah apa lagi saya minta, mungkin dibilang gila, jadi gini kita supir angkot mau cari uang narik susah, karena bensin pertalite ribet belinya, bayangkan kalau pakai pertamax, kan cuma supir angkot, nanti bisa gak jajan anak saya, “keluhnya.
“Saya masih bawa hp bisa download, lah yang gak punya hp gimana dong. Punya hp aja dah download Mypertamina masih susah belinya, suruh tunggu dulu verifikasi dah gitu lama lagi, ribet bener negara ini, “kesalnya.
Saat ditemui di SPBU, pembeli Hendra menambahkan, “sebetulnya gak harus seperti ini juga yah, emang ribet saat ini beli bensin padahal gak minta gratis, akhirnya mau gak mau pakai pertamax, cuma kan pertamax agak mahal di bandingkan pertalite, apalagi kalau mobilnya boros, kerasa lakai pertamax mah.
“Jadi aplikasj Mypertamina itu memang gak efisien, alih-alih pembatasan subsidi jadi bikin susah semua akhirnya, kan lama itu verifikasinya mau beli bensin tunggu verifikasi dulu yang lama kan crazy, kebijakan yang menyusahkan akhirnya kan, saya dukung program pemerintah, tapi yah jangan jadi susah semua dong endingnya, “sambil senyum nyindir.
Pihak SBPU baleendah juga menegaskan, bahwa memang saat ini pembelian pertalite R4 harus barcode. “Jadi pertamina sudah tutup akses kemarin pak untuk pembelian pertalite, dan sekarang di wajibkan barcode, tanpa barcode tidak bisa isi pertalite, paling bisa pertamax pak, “jelasnya.
Bahkan pihak spbu juga bisa membantu untuk melakukan pendaftaran Mypertamina bagi konsumen yang kesulitan, jika tidak punya hp bisa dibuatkan akun secara gratis, dengan catatan hanya memberikan barcode nya saja sesuai dengan kendaraannya.
Pengawas spbu Yusufa mengatakan, “saya akan coba bantu untuk mendaftarkan konsumen, tapi hanya berikan barcodenya saja dengan di print out, dan tidak ada bayar-bayar pak, kasian juga konsumen beli bbm pertalite susah kalau gak ada barcode saat ini pak, “ucap dia sambil tersenyum. (Red)