Dianggap Polemik Lingkungan Kawasan KBU, Pembongkaran Bangunan Eiger Camp Sesuai Intruksi DLH Jabar

Bandung, Matainvestigasi.com – Pembongkaran kawasan Bangunan Eiger Camp perkebunan teh Sukawana Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi sorotan, dan tengah dalam proses pembongkaran setelah sebelumnya mendapat arahan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Senin (13/10).

Pembongkaran tersebut dilakukan secara mandiri oleh pihak pengelola eiger setelah adanya sanksi administratif yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, berdasarkan rekomendasi dari DLH Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya menjadi polemik dalam persoalan lingkungan.

“Itu pembongkaran mandiri setelah diberi sanksi oleh DLH Kabupaten Bandung Barat atas arahan DLH Provinsi,” kata Kepala DLH Jawa Barat, Ai Syaadiah Dwidaningsih, saat dikonfirmasi, Senin 13/10/2025.

Menurut Ai, pembongkaran dilakukan terhadap bagian bangunan yang dinilai berada di luar area perizinan. Sedangkan untuk area yang sesuai dengan izin, pemerintah daerah masih melakukan evaluasi agar sesuai dengan ketentuan tata ruang dan lingkungan yang berlaku.

“Tim provinsi melakukan evaluasi untuk memastikan kesesuaian antara izin yang diterbitkan dengan kondisi aktual di lapangan,” ucapnya.

Sebelumnya, gambar foto dari drone memperlihatkan kondisi terkini Eiger Camp di tengah hamparan hijau perkebunan teh Sukawana, dan kembali viral di media sosial. Unggahan tersebut dibagikan oleh pegiat geologi, sejarah, dan lingkungan Deni Sugandi pada Minggu (5/10/2025).

Dalam gambar tersebut, tampak dua bangunan berdiri di area perkebunan teh. Satu bangunan berbentuk bulat masih terlihat tegak dengan struktur beton, sementara sebagian dasar bangunan dari plat besi telah di lakukan pembongkaran.

Dan yang kedua bangunan berbentuk persegi panjang tampak terbuka, sisa material kayu dan puing bangunan masih berserakan di lokasi tersebut. Deni menuliskan dalam unggahannya bahwa lokasi tersebut berada di “Blok 11 lereng barat Gunung Api Tangkubanparahu, kawasan perkebunan teh Sukawana, Parongpong.”

Eiger Camp di Sukawana kerap dikaitkan dengan proyek Eiger Adventure Land di Puncak, Bogor, yang sempat disegel pada 2023 lalu. Padahal keduanya merupakan proyek berbeda, baik dari segi lokasi maupun perizinan.

Proyek Eiger Camp di Sukawana telah mengajukan perizinan sejak 2021. Lokasinya berada di area perkebunan dengan ketinggian di bawah 1.000 mdpl di atas permukaan laut, sehingga tidak termasuk kawasan lereng Gunung Tangkuban Parahu yang memiliki status konservasi.

Karena berada di wilayah perkebunan, pengelolaan dan perizinannya juga berbeda. Lahan yang digunakan merupakan bagian dari wilayah kelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, yang menjadi mitra dalam pengaturan penggunaan lahan dan pengawasan kegiatan di area tersebut.

Proyek pembangunan Eiger Camp sempat disorot pemerhati lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal itu terjadi setelah muncul aktivitas pembukaan lahan dan pekerjaan tanah atau cut and fill di kawasan tersebut pada awal masa pembangunanya.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan evaluasi dan memberikan arahan agar sebagian struktur dibongkar.

Tindakan ini, kata Ai, merupakan bagian dari langkah penyesuaian terhadap izin lingkungan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sebelumnya.

“Kami ingin memastikan setiap proyek wisata di kawasan Bandung Utara tetap memperhatikan aspek lingkungan, terutama di wilayah resapan air dan area perkebunan,” ungkapnya.

Kawasan Sukawana dikenal sebagai salah satu bentang alam penting di wilayah Bandung Utara. Selain menjadi area produksi teh milik PTPN VIII, kawasan ini juga berperan sebagai daerah tangkapan air bagi wilayah Parongpong, Lembang dan sekitarnya.

Pemerintah daerah bersama PTPN VIII dan instansi lingkungan hidup terus mendorong agar aktivitas pembangunan di kawasan ini tetap sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Salah satunya dengan memastikan bahwa penggunaan lahan tidak mengganggu fungsi ekosistem dan aliran air di sekitarnya jangan sampai alih fungsi.

Eiger Camp sendiri, menurut data perizinan, direncanakan menjadi area wisata edukasi dan rekreasi dengan konsep ramah lingkungan. Namun sejak adanya moratorium dan evaluasi izin, kegiatan pembangunan dihentikan dan sebagian struktur yang tidak sesuai izin harus dibongkar.

Dengan adanya pembongkaran tersebut, Ai berharap proses penataan kawasan Sukawana dapat berjalan lebih baik, sejalan dengan komitmen menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Bandung Utara.

“Fokus kami memastikan seluruh kegiatan sesuai aturan dan tetap menjaga fungsi ekologis kawasan,” tegas Ai Syaadiah. (Red)