Bandung, Matainvestigasi.com – Sebanyak 132 pegawai PDAM Tirtawening Kota Bandung mengeluhkan adanya selisih pembayaran gaji yang terlambat sejak April 2025 lalu. Hal ini diketahui oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya melalui keterangan rilisnya.
Pihaknya mendesak agar segera membayarkan gaji karyawan yang selama ini tertunggak. Sehingga kebutuhan hidup tidak terganggu.
Edwin menddesak kepada Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Tono Rusdiantono agar segera menyelesaikan masalah ini. Karna menurutnya, keterlambatan gaji karyawan disebabkan oleh pengadaan validasi pegawai.
‘’Proses ini terkesan berlarut-larut sehingga mengakibatkan keterlambatan selisih gaji pegawai,’’ ujar Edwin dalam keterangannya, Sabtu, (12/97/2025).
Menurutnya, selisih gaji pegawai ini sudah seharusnya menjadi hak pegawai berasarkan Surat Keputusan (SK) yang keluar April lalu.
Pejabat baru, seharusnya tidak menghapus kebijakan lama yang menyangkut hak karyawan, dan masalah ini seharusnya bisa diselesaikan dengan cepat.
Akibat keterlambatan ini, berpotensi menurunkan semangat kerja dan kinerja pegawai dan layanan kepada masyarakat bisa terganggu.
PDAM Tirtawening merupakan BUMD milik Pemkot Bandung yang selama ini telah memberikan kontribusi besar terhadap pedapatan daerah.
Selain itu, bagian Ekonomi Setda Kota Bandung harus melakukan pengawasan dengan ketat untuk memastikan masalah ini terselesaikan.
Plt Direktur Utama PDAM Tirtawening Tono Rusdiantono membantah adanya keterlambatan pembayaran selisih gaji karyawan.
Keterlambatan tersebut bukan honor tetapi selesih gaji karena ada kenaikan jabatan dan penyesuaian jumlah pegawai. “Jadi Ini saya bantah yang terjadi bukan honor,’’cetsus Tono.
Menurut Tono, untuk pembayaran honor sudah selesai dan tidak pernah ada keterlambatan. Namun untuk 132 pegawai terjadi kenaikan dan penyesuaian.
Untuk rinciannya terdapat 14 pegawai pindah tugas dan naik ke dalam jabatan yang lebih tinggi.
Kemudian ada 15 pegawai telah diangkat menjadi pegawai kontrak dan terjadi penyesuaian berdasarkan kualifikasi pendidikan.
‘’Ini semua akan kami selesaikan namun hatus ada dasar dan butuh waktu, jadi yang terjadi itu adanya keterlambatan sellisih gaji karena ada penyesuaian,’’ kelit Tono. (Red)








