Internasional, Matainvestigasi.com – Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu dalam telegram kepada Ali Akbar Ahmadian, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC), telah menyatakan belasungkawa atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter dan menawarkan bantuan dalam menyelidiki insiden tragis tersebut, Selasa (21/05).
“Mohon terima belasungkawa yang terdalam atas kematian tragis Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kami berduka atas kehilangan yang tak tergantikan ini bersama rakyat Iran. Saya yakin pekerjaannya akan dilanjutkan dan dia akan dikenang selama berabad-abad. Saya menegaskan kesiapan kami untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari jatuhnya helikopter yang membawa Ebrahim Raisi,” tulis layanan pers Dewan Keamanan Rusia mengutip pernyataannya.
Seperti diketahui, pada Minggu (19/5/2024), sebuah helikopter yang membawa presiden Iran jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Di antara mereka yang berada di dalamnya adalah Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan Mohammad Ali Ale-Hashem, imam Sholat Jumat di Tabriz. Wakil Presiden Iran Mohsen Mansouri membenarkan meninggalnya Presiden Raisi dan rombongan.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/5/2024) mengatakan pihaknya tidak dapat menerima permintaan bantuan Iran menyusul kecelakaan helikopter pada akhir pekan yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi. AS berdalih sebagian besar karena alasan logistik.
Permintaan langka dari Iran, yang memandang AS dan Israel sebagai musuh utamanya, diungkapkan oleh Departemen Luar Negeri pada konferensi pers.
“Kami diminta bantuan oleh pemerintah Iran. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa kami akan menawarkan bantuan, seperti yang akan kami lakukan sebagai tanggapan terhadap permintaan pemerintah asing dalam situasi seperti ini,” kata juru bicara Matthew Miller kepada wartawan, dikutip Reuters.
“Pada akhirnya, sebagian besar karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut,” terangnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Ketika ditanya apakah AS khawatir Teheran akan menyalahkan Washington, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan jika AS tidak ambil bagian dalam kecelakaan itu.
Adapun Iran masih belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya helikopter Bell 212 buatan AS di pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan. (Red)