Asep B Kurnia Mengkritik Pemilihan Rektor Unpad

Bandung, Mata Investigasi. Asep.B.Kurnia (AA.Maung), Sangat ironis dan heran melihat proses dari awal Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad yang sampai sekarang belum terlaksana dan waktu terus mundur dengan berbagai alasan. Awal permaslahan terjadi setelah penjaringan Rektor oleh Majelis Wali Amanat (MWA) telah diumumkan tinggal 3 orang, setelah terjadi, mulai permasahan muncul.

Dimana masalah yang mencuat dari salah satu calon Rektor dari tiga orang yang tersisa dan seolah – olah terus di besar-besarkan, dimana munculnya masalah yang dicuatkan yaitu permasalah Perorangan (pribadi) dalam kehidupan rumah tangga yang sudah terjadi puluhan tahun yang lalu. Saya memandangnya ada indikasi dan dalang dibelakang semua ini, menginginkan calon Rektor tersebut bisa gagal atau digantikan dengan yang lain.

Setelah kejadian itu berlalu dan seolah Pilrek Unpad terus berjalan barulah nampak siapa2 yang menginginkan, dan sumber permasalahan mundurnya Pilrek tersebut. Di ketahuinya dan di awali ada Rekomendasi Dari Rektor Unpad sekarang, untuk memberhentikan sekaligus mengganti serta memecat salah satu calon Rektor kepada Menristek Dikti, melalui kekuasaannya yang notabena masih sebagai Rektor Unpad.

Semenjak itu, munculah surat oleh Menristek dikti untuk mengulang, menggantikan, dan meberhentikan, dalam hal ini adalah Prof. Obsatar, sehingga rentetan alasan pengunduran waktu untuk terlaksanannya Pilrek Unpad terus berlanjut. Seakan alasan yang cendrung di buat-buat dan mengada-ada. Saya menyimpulkan sebagai Pemerhati Pendidikan yang terus mengikuti perjalanan proses Pilrek tersebut dari awal, adalah sebagi pokok permasalahan yang terjadi bermuara dari :

1.Rektor Unpad sekarang.
2.Ketua MWA yang notabene sebagai Menkominfo
3.Menristekdikti.
Sehingga menjadi Pertanyaan besar bagi saya Pribadi ada apa dengan ke tiga orang ini..? Menurut pandangan saya, Rektor Unpad yang sekarang masih menginginkan jabatannya untuk periode selanjutnya, dan beliau dengan berbagai cara menggunakan kekuatannya, termasuk dengan Ketua MWA dan Menristek dikti.

Yang sangat saya takutkan adalah adanya DEAL khusus dengan Menristek dikti ataupun dengan ketua MWA. Apabila ini terjadi, cendrung bukan membawa Unpad ke arah lebih baik sebagai kampus kebanggaan Jawa Barat, tapi justru akan menjadi terpuruk. Tentu ini harus menjadi perhatian khusus kepada aparat yang berwenang, sehingga terbongkar sampai akar dalang dari permasalahan semua ini.

Terakhir menristek bersikukuh untuk meberhentikan Prof Obsatar sebagai seorang ASN dan calon Rektor, dengan alasan utamanya adalah merangkap jabatan, menjadi mengelitik bagi saya kenapa Menristek tidak memecat ASN Rektor Unpad sekarang yang sudah jelas merangkap Jabatan di Provinsi Jawa Barat dan di SK kan oleh Gubernur Jawa Barat.

Selain itu baru ini juga ketua MWA menginginkan agar pelaksanaan dilaksanakan di kantor beliau di jakarta, pertanyaannya kenapa sampai harus dilaksanakan disana, apakah Unpad dan MWA tidak punya kantor? Ini juga menjadi pertanyaan besar bagi saya pribadi dan cendrung dengan rasa aneh. Tanggal 29 ini saya hanya bisa berharap bahwa Pilrek Unpad benar-benar terlaksanan dan menghasilkan keputusan Rektor Terpilih, kalau sampai mundur dan gagal lagi dengan berbagai alasan saya rasa, saya Pribadi yang merasa sebagai warga Jawa Barat dan bangga akan Unpad kiranya harus merespon dan bersikap, termasuk dengan rekan-rekan yang lain, dimulai dengan saya dan Rekan lain akan menuntut Menristekdikti mundur dan ketua MWA di ganti. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *