Pemilihan Rektor Unpad di Undur “AA Maung” Di Duga Ada Dalangnya

Menanggapi Pemilihan Rektor Unpad, Asep B Kurnia (Aa Maung) kembali angkat suara ” Sudah dapat diprediksi dari sebelumnya bahwa PILREK UNPAD tidak akan terlaksana pada hari Jumat Tgl 29 Maret 2019 sesuai dengan kesepakatan waktu sebelumnya. Saya melihat disini sudah jelas sekali bahwa yang menjadi penghambat PILREK UNPAD ini adalah Kedua Mentri yang menjadi sumber Utamanya, dan terindikasi Bahwa ini didalangi dan diawali dengan tidak terpilihnya Rektor Lama masuk dalam jajaran Calon Rektor yang akan terpilih ” kata Asep B Kurnia atau yang akrab di sapa AA. Maung.

Siapa kedua mentri itu? ” Kedua Mentri itu adalah Menristekdikti, dan Menkoinfo dimana notabene sebagai ketua MWA”, Lebih jauh lagi Asep mengatakan, ” ini adalah hal yang memalukan bagi saya sendiri sebagai warga Jawa Barat dimana Unpad sendiri adalah kampus kebanggaan Warga Jawa Barat, seluruh Indonesia tahu, bahwa sekelas dan sebesar nama besar Kampus Unpad saat ini tidak bisa melaksanakan Pemilihan Rektor dengan lancar, aman serta tertib, tapi yang ada malah sebaliknya, bermasalah dan kisruh, saya rasa hal ini berdampak pada situasi dimana jajaran Pegawai , dan Mahasiswa Unpad Sendiri menjadi tidak nyaman ” jelasnya.

Lanjut Asep B Kurnia, ” buat saya pribadi dengan sikap dan tindak tanduk seorang Mentri ini, saya rasa tidak mencerminkan seorang Mentri, jujur dari hati nurani saya pribadi “Bapak Presiden salah pilih” untuk memilih kedua orang ini menjadikan seoarang Mentri dimasa kepemimpinannya, apalagi Menristekdikti dengan bersikukuh mengulang, serta memecat salah satu calon rektor, padahal itu sudah diyakinkan dan di telaah oleh beberapa ahli Hukum serta aparatur terkait dalam hal ini KASN bahwa itu tidak ada pelanggaran.

Hal serupa pernah dilakukan dengan kasus yang sama oleh Menteri ini selain di Unpad, terjadi juga di, Unnes (Semarang), Untad (Kendari), begitupun dengan ketua Majelis Wali Amanat (MWA). Dimana beliau sendiri adalah seorang Mentri, jadi seolah beliau tidak punya ketegasan, dan hanya main kucing – kucingan dengan berbagai alasan tidak bisa hadir dan tidak mau menandatangani hasil keputusan dan kesepakatan semua anggota MWA, ” tegas Asep.

Harapan saya, mudah – mudahan anggota MWA yang lain, sebagai anggota MWA berani membuat keputusan dan satu suara untuk tetap ke jalurnya tanpa atau dengan ketua MWA dan secepatnya dilakukan Pilrek, karena ini menyangkut Marwah dan harga diri sebagai anggota MWA yang punya tanggung Jawab untuk membesarkan dan menjaga nama baik Kampus Unpad ini. (chox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *