Presiden Prancis Tuntut Keadilan, Israel Bunuh Warga Palestina Saat Antri Bantuan Makanan

Internasional, Matainvestigasi.com – Tentara Israel (IDF) kembali membantai warga sipil yang sedang mengantri bantuan makaman, Senin (04/03).

Pihak berwenang Prancis telah menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan lebih dari 100 warga Palestina yang sedang mengumpulkan bantuan makanan di Gaza utara ketika kemarahan global terhadap serangan Israel semakin meningkat.

Dikutip Jember Network dari halaman Al Jazeera pada 1 Maret 2024. Setidaknya 115 orang tewas dan lebih dari 750 orang terluka dalam serangan yang terjadi di bundaran Nabulsi di Kota Gaza pada Kamis, 29 Februari 2024.

Saksi mata mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ketika orang-orang berkumpul untuk mencari tepung, sementara pejabat Israel mengatakan tentara mereka melepaskan tembakan karena merasa terancam ketika orang menyerbu truk bantuan.

Menteri Luar Negeri Stephane Sejourne ketika berbicara kepada lembaga penyiaran nasional France Inter mengatakan Prancis tidak akan menerapkan standar ganda terhadap konflik Israel-Palestina.

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kecaman keras atas penembakan ini kepada warga yang sedang mencari bantuan makanan.

Atas insiden tersebut, membuat kemarahan global meningkat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok Mao Ning mengatakan bahwa Beijing terkejut dengan insiden dan mengutuk keras pembunuhan tersebut.

China juga mendesak pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk segera melakukan gencatan senjata dan segera mengakhiri pertempuran, dengan sungguh-sungguh melindungi keselamatan warga sipil, memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk dan menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius.

Afrika Selatan juga mengutuk ‘pembantaian’ atas orang-orang yang sedang mencari bantuan. Kekejaman terbaru ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Perintah sementara yang mengikat dari Mahkamah Internasional (ICJ).

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar mengatakan mereka mengutuk pembantaian keji yang dilakukan oleh IDF dan menyerukan tindakan internasional yang mendesak untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

Doha memperingatkan Israel bahwa pengabaian terhadap nyawa warga Palestina. Pada akhirnya akan melemahkan upaya internasional yang bertujuan menerapkan solusi dua negara dan dengan demikian membuka jalan bagi perluasan siklus kekerasan di wilayah tersebut.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengemukakan pendapat, mengutuk yang dilakukan Israel atas kematian tersebut dan menegaskan kembali perlu adanya untuk segera mencapai gencatan senjata.

Jeddah memperbarui tuntutannya kepada komunitas internasional untuk mengambil posisi tegas untuk mewajibkan Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional, segera membuka koridor kemanusiaan yang aman, memungkinkan evakuasi korban luka dan memungkinkan pengiriman bantuan.

Turki menuduh Israel melakukan kejahatan lain terhadap kemanusiaan dan mengutuk warga Palestina di Gaza yang mengalami kelaparan ketika warga sipil berjuang untuk mendapatkan pasokan makanan paling dasar.

Kata Kementerian Luar Negeri Turki, fakta bahwa Israel kali ini menargetkan warga sipil tak berdosa yang mengantri untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan adalah bukti bahwa Israel secara sadar dan kolektif bertujuan untuk menghancurkan rakyat Palestina.

Namun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan pertemuan darurat tertutup pada Kamis malam tetapi gagal mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembunuhan tersebut setelah AS keberatan untuk menyalahkan Israel, kata sumber diplomatik kepada wartawan.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengutuk kematian tersebut sebelum memasuki ruang sidang, namun setelah keluar, ia mengatakan bahwa AS tidak memiliki semua fakta di lapangan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *